Koltim-Transjurnal.com-Pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) pusat menepis dan menghimbau untuk waspada atas isi selebaran surat yang beredar di WhatsApp maupun di Facebook dengan mengatasnamakan BRI terkait perubahan tarif transaksi itu adalah hoaks.
Dalam selebaran surat yang beredar di media sosial yang menginformasikan mengenai perubahan tarif transasksi BRI menjadi Rp 150.000 dengan mengatasnamakan BRI ternyata hoaks.
Hal ini berdasarkan klarifikasi Plt. Kepala Unit BRI Kecamatan Ladongi, Padlan setelah Transjurnal.com melakukan penelusuran dan konfirmasi terkait dengan kebenaran isi surat tersebut, Rabu (24/8/2022).
Kata Padlan, pihaknya juga telah mendapat informasi dari kantor pusat BRI kalau surat hoaks itu telah beredar di Seluruh wilayah Indonesia sejak beberapa waktu lalu.
"Itu sudah diumumkan BRI Pusat di media massa kalau itu adalah hoaks malah kita juga disuruh umumkan di face book," katanya.
Sementara itu salah satu warga Koltim, yang mendapatkan kiriman selebaran surat melalui nomor whatsAppnya merasa heran karena secara tiba-tiba surat yang isinya menjelaskan terkait biaya transaksi BRI, sebelumnya tidak perna berinteraksi dengan pemilik nomor +62 838 2714 2542 yang mana foto profil whatsAppnya hanya menggunakan hurup yang mirip logo BRI.
Ironisnya, pelaku pengirim surat itu menyasar kirimannya hingga kepada salah satu pihak BRI unit Ladongi yang merupakan kepala Unit.
"Saya saja yang pegawai Bank dapat juga kiriman selebaran surat seperti itu," ungkapnya.
Untuk itu, Kata Padlan pihak BRI bisa komplen karena hal ini telah merugikan BRI.
"Ini saya lihat arahnya kayak ada keinginan untuk menjatuhkan BRI," jelasnya.
Dengan adanya informasi ini , Padlan berharap agar masyarakat tidak mudah percaya jika ada hal-hal seperti itu dengan mencatut nama BRI, sehingga dirinya berterima kasih kepada pihak salah satu Media yang menkonfirmasi terkait hal tersebut.
Sebab menurutnya, dengan adanya pihak Media, dirinya bisa mengklarifikasi terkait informasi dari selebaran surat yang beredar itu hoaks.
"Karena kalau tidak ada klarifikasi dari pihak BRI unit, khususnya di Koltim masyarakat itu nanti jadi ragu bertransaksi dan menabung, akhirnya kita bisa kehilangan nasabah jadi masyarakat itu memang butuh adanya penjelasan atau klarifikasi dari kami melalui media, untuk itu kami berterima Kasih," ucapnya.
Adapun isi atau narasi tautan yang beredar di whatsApp beberapa warga Koltim, infornasinya menerangkan bahwa biaya adminitrasi ATM BRI tidak lagi dikenakan Rp 6.500 per transaksi, namun telah menjadi Rp 150.000 per bulan dengan unlimited transaksi. Biaya Rp 150.000 akan diambil melalui autodebet rekening tabungan.
Adapun isi surat hoaks itu yang beredar di Medsos yang juga di WhatsApp, berikut Penyampaiannya ya. silakan dicermati !!!
Bapak/ibu
Nasabah yang tehormat:
Sehubungan dengan meningkatnya kualitas dan kenyamanan nasabah bertrabsaksi, maka mulai nanti malam pergantian hari dan tanggal pihak Bank BRI mengubah tarif transfer Bank lain : 6.500 ICR per transaksi diubah menjadi Rp 150.000 perbulan Auto debit dari rekening tabungan), Unlimited transaksi.
1. Apakah setuju dengan Tarif baru Rp150.000 perbulan unlimited
2. Tidak setuju dan mau tetap ke Tarif yang lama 6.500 per transaksi.
Jika Bapak/ibu tidak ada konfirmasi berarti dianggap setuju dengan tarif baru untuk Perubahan skema tarif bulanan ini akan berlaku dengan tarif percobaan selama 6 bulan. Dengan ini Bapak/Ibu nasabah Bank BRI diminta KONFIRMASI SETUJU ataupun TIDAK SETUJU.
NB
Jika Bapak/Ibu TIDAK ADA KONFIRMASI maka dianggap SETUJU. Akan ada penagihan setiap bulannya Rp.150.000 dari rekening tabungan BRI nasabah, baik ada atau tidaknya transaksi.
Editor: Red