Bogor - Transjurnal.com - Permasalahan sampah plastik yang sampai saat ini masih menjadi cukup besar di kancah nasional maupun internasional, terutama dari sampah plastik kemasan yang tidak bisa di daur ulang, inovasi yang kreatif merupakan salah satu cara agar sampah plastik bisa diatasi.
Permasalahan ini tentu sangat perlu di atasi mengingat perkembangan di setiap daerah sangat tinggi dalam penggunaan bahan kemasan produk dari plastik.
Terdapat program duta inovasi desa yang diinisiasi oleh Bappeda Litbang Kabupaten Bogor sebagai respon positif untuk meningkatkan, mewadahi dan mengapresiasi inovasi daerah kabupaten bogor.
Duta Inovasi Desa ini merupakan salah satu langkah pemerintah kabupetan bogor dalam rangka meningkatkan dan mendorong budaya inovasi masyarakat desa.
Mahasiswa INAIS Bogor turut andil menjadi duta inovasi desa untuk menggali potensi, menemukan permasalahan dan mengembangkan inovasi desa, Selasa, 6/9/2022.
Duta inovasi desa INAIS Bogor melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Cibitung Kulon Kecamatan Pamijahan yang terdiri dari 8 mahasiswa/I yaitu, atas nama: Riki Muhamad Akbar, M Fahrul Roji, M Fariddudin, Naura Tanzilia Mumtazah, Mia Dianita, Damayanti, Riska Puspa dan Siti Rohmah.
Inovasi desa yang dikembangkan berangkat dari permasalahan yang ada di desa cibitung kulon yaitu penggunaan dan pemanfaatan sampah plastik yang menjadi salah satu permasalahan terbesar di desa cibitung kulon.
Limbah sampah plastik di buat menjadi salah satu produk yang bernilai ekonomis yaitu menjadi paving blok yang di beri nama ( SAMBLOK ) Sampah balok.
Paving Blok pada umumnya di buat dari bahan pasir halus dan semen. Namun paving blok ini mengalami penambahan bahan yaitu dengan sampah plastik.
Pada prinsipnya, proses pembuatan paving blok sederhana. Plastik tertolak dicacah, di campur agregat kasar dan halus dengan komposisi 2:1 lalu di cetak.
Dalam satu produk paving blok yang di buat, ada 200 gr sampah plastik saset sehingga, dalam 100 buah samblok di perkirakan ada 20 kg sampah saset yang terkandung.
Sementara itu, Kepala Desa Cibitung Kulon Jaji Suparda mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan mahasiswa KKN INIAS yang memberi inovasi baru di Desa ini.
"Semoga inovasi yang di berikan oleh kkn inais atau sahid bisa mengatasi sampah yang ada di desa cibitung kulon, program ini akan saya lanjutkan dan saya laksanakan kedepannya," kata Kades Cibitung Kulon.
Kemudian, Ketua Kelompok Riki Muhamad akbar menyampaikan, bahwa limbah sampah plastik dikemas menjadi produk yang bernilai ekonomis untuk menambah penghasilan pada masyarakat.
"Inovasi ini kami buat bukan untuk saya atau kami, tapi untuk kita samua agar permasalahan yang selama ini kita rasakan bisa teratasi dan semoga inovasi ini bisa meningkatkan perekonomian di desa cibitung kulon," tutupnya.
Laporan: Muhamad Janwar/Cawang
Editor: Epin