KOLTIM - TRANSJURNAL.com -Banjir yang sempat menyisahkan lumpur beberapa rumah warga di Kelurahan Lalolae khususnya disekitar perkatoran Camat Lalolae, diduga akibat tumpukan Sampah dan Drainase yang sempit jadi pemicu sehingga tidak mampu menampung debit volume Air saat Hujan deras.
Hal tersebut diungkapkan Camat Lalolae kepada awak media saat di Konfirmasi di Rumah Jabatan (Rujab) Camat Lalolae, Sabtu (12/11/) malam pekan kemarin.
"Ini mungkin akibat sempitnya Drainase sehingga arus air saat Hujan dari atas tidak bisa menampung sehingga airnya meluap," ungkapnya.
Selain itu kata Camat, penyebab lainya diduga karena terkumpulnya tumpukan Sampah.
"Soalnya sudah puluhan tahun saat hujan turun biar beberapa jam tidak pernah seperti ini,"tuturnya.
Olehnya itu, dengan kejadian ini, Camat berharap agar sekiranya ada kebijakan pihak Pemerintah terkait, untuk melakukan normalisasi aliran Sungai tersebut.
"Sekiranya dengan kejadian ini kita berharap ada kebijakan dari pemerintah terkait, untuk memperluas Kali kecil yang berbentuk Drainase itu agar saat hujan volume airnya tidak meluap lagi," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos), Mariyono yang langsung turun melakukan pengecekan di lokasi banjir yang terletak dibelakang Kantor Camat Lalolae dan beberapa rumah warga yang terendam banjir.
Kepada dua Jurnalis lokalan Koltim, Kadis melaporkan ada 10 rumah yang terendam disebabkan oleh luapan air sungai saat hujan lebat.
"Sedikitnya ada 10 rumah yang terendam Banjir disini dengan ketinggian sekitar 70 centi meter (Cm) sehingga mereka layak diberikan bantuan," kata Kadis pekan kemarin saat dikonfirmasi awak media.
" Saya sudah perintahkan anggota untuk segera menurunkan bantuan dan membantu membersihkan Rumah-rumah warga yang terdampak banjir," sambungnya.
Untuk itu, dengan kejadian tersebut, Kadis berharap agar ada kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas terkait yang membidangi Pembangunan aliran Sungai khususnya di Lalolae dan Keisio untuk segera menangani permasalahan tersebut.
"Kita berharap agar pemprov melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) segera menangani sungai yang menyebabkan seringnya banjir di 2 Desa yakni, Kelurahan Lalolae dan Desa Keisio," harapnya.
"Kalau disini Kelurahan Lalolae terkadang hanya sesekali tapi Desa Keisio sudah menjadi langganan Banjir setiap tahun, bahkan airnya biasa naik sampai 70 centi meter," tambahnya.
Dilain sisi, salah satu warga yang terdampak banjir Erlis mengatakan, bahwa Rumahnya adalah yang paling menjadi sasaran banjir karena letaknya berada tepat di pinggir sungai sehingga air masuk didalam rumah hingga 70 centi meter (Cm).
"Sebenarnya sungai ini sangat kecil kedalaman Airnya kira-kira dibawah lutut orang dewasa hanya baru kali airnya meluap hingga masuk kedalam rumah saya," ungkapnya.
Akibatnya, kata Dia dengan kondisi rumah yang berlumpur, terpaksa dirinya harus mengungsi untuk sementara waktu, sehingga pihaknya berharap agar sekiranya ada bantuan dari pihak Pemerintah.
" Kami juga berharap pihak pemerintah melakukan normalisasi kali atau perbaikan dan penambahan luas dan kedalaman drainase agar tidak terjadi lagi luapan banjir," harapnya.
Ditempat terpisah, salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang juga warga Kelurahan Lalolae Hasia mengungkapkan, bahwa kejadian ini merupakan baru pertama kali setelah sekian tahun dirinya tinggal daerah ini.
"Ini tidak pernah terjadi, baru kali ini biasanya kalau terjadi hanya di Selokan-selokannya saja, tapi ini sudah melewati Aspal dan bahkan aliran airnya masuk di Mesjid," ungkapnya.
Ia menyebutkan Sumber aliran Air yang meluap berasal dari Sungai Kecil yang dangkal dan terletak dibelakang Kantor Camat dan beberapa Rumah warga.
"Sungainya kecil dan dangkal sehingga arus air Sungai cepat meluap," sebutnya.
Ia juga berharap agar fenomena ini bisa segera ditangani oleh pihak Pemerintah agar dirinya sebagai Masyarakat tidak merasa was-was saat hujan deras mengguyur Lalolae.
"Iya pada intinya cepat ditangani agar kita Masyarakat tidak kwatir saat hujan karena ini luar biasa Banjirnya,"harapnya. Sembari meminta agar Masyarakat tidak membuang Sampah pada aliran Sungai tersebut sebab hal tersebut bisa menjadi pemicu terjadi luapan air saat Hujan Deras.
Laporan : TJ