Agus Riyana Petani asal Cianjur keluhkan mahalnya pupuk dan kelangkaannya. (Ft, MT) |
CIANJUR - TRANSJURNAL.com - Harga pupuk kimia kian meningkat harganya yang sulit dijangkau bagi petani bahkan terkadang langka ditemukan, pupuk yang dimaksud diantaranya adalah, Urea, Poska dan TSP.
Hal ini diungkapkan, Agus asal Kampung Mareleng Desa Cipeuyeum Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang merupakan Petani sawah, keluhkan mahalnya harga pupuk kimia serta langkahnya ketersediaan bahan bersubsidi itu.
"Harga awalnya pupuk Urea Rp 90.000 per karung berat 50 kg sekarang menjadi Rp 112.500 perkarung/50 kg, sementara Poska awalnya Rp 100.000 perkarung menjadi Rp 125.000 per karung itupun harga bagi yang punya kartu Tani, apalagi yang tidak punya kartu Tani bisa lebih mahal, bisa mencapai 150 ribu perkarung harga pupuk Poska yang kemudian juga susah banget didapatkannya pupuk tersebut," beber Agus kepada wartawan transjurnal.com baru-baru ini.
Lebih lanjut, Agus Riyana menuturkan bahwa harga pupuk dengan gabah menurutnya sudah tak seimbang sebab pasca panen tiba-tiba harga gabah menurun drastis.
"Harga pupuk dan padi gak seimbang, harga padi basah pas panen harganya murah bahkan dibawa pasaran, pengeluaran dan pendapatan petani menurun dampak dari pupuk yang mahal dan susah mencarinya," katanya.
Kata dia, semoga pemerintah dapat menekan harga pupuk dan memperhatikan buruh tani yang hidupnya paspasan dan jangan mahal atau kembali ke normal harganya.
"Saya berharap kepada pemerintah, yang menjadi keluhan kami saat ini mohon direspon agar kami bisa bertani dengan baik terkhusus ketersediaan pupuk semoga dapat dimudahkan serta dinormalkan harganya seperti sebelumnya," harapnya.
Laporan : Makbuloh Taufik