CIANJUR - TRANSJURNAL.com - Ribuan massa aksi Aliansi Masyarakat Menggugat Jilid II geruduk Kantor Bupati Kabupaten Cianjur. Tuntut hak dana bantuan korban gempa, satu persatu Koordinator Lapangan (Korlap) langsung berorasi. Rabu, 25/01/2023 jam 10:00 WIB.
"Kami meminta dana donasi yang masuk ke pemkab Cianjur harus transparansi dan juga seorang Bupati Cianjur tidak memliki sifat negarawan kerena tidak pernah mau menerima para demonstran," teriak salah satu Korlap.
"Kenapa selalu tidak mau menemui para aksi demo Aliansi Masyarakat Cianjur Menggugat, dari mulai aksi jilid satu sampai aksi jilid dua ini, kenapa?," tanya Dhanu AS selaku Korlap aksi.
Warga menuntut Bupati Cianjur segera mencairkan dana stimulan atau mundur sebagai Bupati Cianjur. Karena tidak bisa maksimal dalam menangani bencana gempa.
“Masih banyak warga korban gempa di pengungsian yang terlantar, sudah dua bulan tinggal di tenda pengungsian, dan dana stimulan hanya jadi angan-angan karena terlalu birokrasi yg mempersulit masyarakat," ungkap Galih Widyaswara Orator massa aksi.
“Mereka kedinginan di malam hari, kepanasan di siang hari, belum lagi berbagai penyakit menyerang para pengungsi,” lanjut Galih.
Aksi demonstrasi mulai kesal karena Bupati yang ditunggu tidak kunjung datang, dan merangsek ingin masuk ke pendopo akibatnya dorong mendorong para demonstran dan pihak kepolisian bersitegang mengakibatkan gerbang pendopo roboh, dan akhir aksi masa bisa masuk dan menemui perwakilan dari BNPB, tapi mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan, akhirnya masa aksi bubar di dalam pendopo, masa aksi tetap ingin ketemu langsung dengan Bupati tanpa harus diwakilkan.
Sampai hari sudah malam masa aksi membuat posko pengaduan di alun-alun dengan cara berganti ship, sambil menunggu semoga bupati hadir menemui para perwakilan aksi aliansi masyarakat Cianjur menggugat.
Laporan : Gun/Desu