KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tahun 2023, yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) bertempat di Aula Pemda, Selasa, 27 Juni. Menjadi sebuah momen yang tepat untuk mewujudkan keluarga bebas stunting.
Kegiatan itu, dalam rangka menindaklanjuti Surat Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor: 301/KK.02 HARGANAS30/F4/2022 Tanggal 14 Juni 2023 Perihal Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-30 Tahun 2023 dengan mengusung tema "Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju" sebagai perwujudan amanah Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Dalam kegiatan ini turut dihadiri, Kapolres Koltim, Sekda Koltim, Ketua DPRD Koltim, para Pimpinan OPD, Staf Ahli, Asisten, Kabag, Kepala Kemenag, Camat, Kepala Puskesmas dan sejumlah pihak-pihak terkait lainnya.
Pada kesempatan itu, Plt Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis SH MH menyampaikan bahwa hari keluarga nasional merupakan momentum menghidupkan kembali kesadaran kolektif akan arti penting keluarga dalam tatanan kehidupan sosial terutama dalam hal pencegahan stunting, peran serta tanggung jawab keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak dalam mencegah Stunting menjadi lebih penting.
"Dalam pencegahan stunting, keluarga berperan dalam menurunkan beban masalah gizi, menyediakan makanan bergizi seimbang dan berkualitas, hingga memastikan diterapkannya pola asuh berkualitas dalam sebuah keluarga," katanya.
Bupati menjelaskan, intervensi dalam mencegah terjadinya peningkatan prevalensi stunting juga dapat dilakukan pada siklus daur hidup di tahap remaja, pengetahuan gizi ibu yang memadai terkait pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan dapat dibekali dimulai sejak usia remaja sebagai persiapan memasuki masa pra konsepsi. Masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.
"Berdasarkan hasil survei status gizi indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di kabupaten kolaka timur masih berada pada angka 23,07 persen, hal ini menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di kabupaten kolaka timur masih diatas target nasional yaitu di angka 14 persen pada akhir tahun 2024. Olehnya itu, segala peranan dari seluruh stakeholder dalam mencegah stunting sangat penting untuk dilakukan," jelasnya.
Lebih lanjut menyampaikan, sebagai salah satu bentuk upaya yang akan dilakukan dalam upaya penurunan kasus stunting adalah melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa intervensi kepada sasaran audit kasus stunting, audit kasus stunting ditujukan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting. Sehingga kasus serupa dapat dicegah dan diharapkan dapat mengidentifikasi resiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran dan mengetahui penyebab risiko terjadinya stunting.
"Upaya selanjutnya yang dapat dilakukan adalah melalui program "bapak asuh anak stunting" (BAAS), dimana, salah satu tugas dari bapak asuh anak stunting" adalah pemberian bantuan kepada anak stunting baik dalam bentuk materi maupun bantuan asupan gizi bagi anak. program ini dilakukan guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah dalam tumbuh kembangnya," terangnya.
"Pada kesempatan ini juga, marilah kita secara bersama memulai komitmen dalam mendukung program percepatan penurunan stunting khususnya program Bapak Asuh Anak Stunting," sambungnya.
Semoga melalui komitmen yang di bangun hari ini, kata Bupati serta melalui momentum peringatan hari keluarga nasional, tidak hanya sekedar menjadi syiar atau promosi akan pentingnya pencegahan stunting, melainkan lebih jauh sebagai usaha berkelanjutan terhadap advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi.
"Untuk mendorong kesadaran kepada seluruh masyarakat akan pentingnya peranan kita semua terhadap ketahanan berbangsa dan bernegara khususnya di kabupaten kolaka timur. Semoga Allah senantiasa meridhoi setiap usaha dan kerja keras kita untuk mewujudkan keluarga bebas stunting," tutupnya. (Adv)
Laporan Redaksi