Gedung Ruang kelas belajar mengajar SDN 1 Lalowosula kecamatan Ladongi kabupaten Kolaka Timur |
KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Terkait dengan tudingan yang menyebut SDN I Lalowosula tak transparansi penggunaan Dana Bosnya yang ditulis disalah satu Media Online, sejumlah Guru SDN 1 Lalowosula memberi tanggapan bahwa tudingan tersebut sangat tidak benar.
Beberapa Guru yang mengajar di Sekolah tersebut mengaku jika Kepala SDN 1 Lalowosula yang merupakan pimpinan mereka adalah kepala sekolah yang baik dan taat serta disiplin dalam melaksanakan tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara.
Sehingga dirinya merasa heran jika pernyataan yang menyebut pimpinan mereka tidak transparan dan tidak pernah melakukan rapat terkait dengan perencanaan penggunaan dana bos karena setiap rapat apa saja yang akan dilakukan selalu diumumkan baik secara langsung maupun melalui grup whatsApp mereka.
"Iya bagaimana mungkin sebelum dan setiap dana Bos akan keluar kita diarahkan rapat terus bahkan ada dokumentasinya," ujar salah seorang ibu guru yang disusul di iyakan seorang bapak yang profesinya sebagai Guru pengajar di Sekolah tersebut.
Gedung Kantor SDN 1 Lalowosula |
Saat dimintai tanggapannya terkait dengan adanya pernyataan oknum guru dalam berita yang menuding Kepala Sekolah tidak transparan dan tak pernah melakukan rapat, maka pihaknya merasa kesal dengan pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
"Kami kecewa dengan pernyataan itu karena Bu KS sudah bekerja dengan semaksimal mungkin tapi kok malah kenyataannya kayak berbanding terbalik, kemudian kalau mau dituduh begitu kan juga banyak guru saksi disini tidak semudah itu dia mau semena-mena melakukan," kesalnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar tudingan atau pernyataan yang menyudutkan Pimpinan mereka tak terulang lagi karena dengan adanya pernyataan oknum guru yang belum mereka ketahui persis siapa diantara dari mereka yang berbicara melalui pemberitaan tersebut tidak terulang lagi karena imbasnya konsentrasi mereka dalam melaksanakan tugas untuk membimbing dan mendidik murid-murid sebagai generasi anak bangsa di sekolah tersebut bisa saja terganggu.
"Semoga hal seperti ini tidak terulang lagi," harapnya dengan tegas.
Laporan Redaksi