Tim tanggap cepat Dinas Pertanian Koltim antisipasi lahan persawahan yang mengalami kekeringan di kecamatan Dangia. |
KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Pemerintah kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pertanian dan peternakan menghadapi tantangan serius dalam bentuk fenomena El Nino yang mengancam lokasi persawahan seluas 17.376 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Koltim, Ridwan, S.Pi., M.Si, menyadari bahwa jika tidak ada tindakan cepat, dampak buruk dari El Nino ini akan semakin meluas seiring berjalannya waktu.
"Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu bergerak cepat untuk mengatasi masalah ini," tutur Kadis saat dikonfirmasi media ini di kantornya baru-baru ini.
Lanjut Ia menyampaikan, salah satu langkah darurat yang diambil adalah menyediakan fasilitas pinjaman mesin pompa air bagi petani sawah yang membutuhkan.
"Hal ini bertujuan untuk membantu petani mengatasi kekeringan yang dapat merusak tanaman mereka," katanya.
Selain itu, pada awal Oktober, pihaknya membentuk tim pemantau dampak kekeringan. Tim ini bertugas mencatat dan memvalidasi data terkait luas lahan pertanian yang terdampak oleh El Nino.
"Data ini sangat penting karena akan digunakan untuk menentukan tingkat risiko dampak kekeringan di setiap lahan pertanian terkhusus lahan persawahan," ungkap mantan Kabid Ketapang itu.
Plt Bupati Koltim bersama BPBD Sultra dan BPBD Koltim tinjau dan data lahan persawahan yang mengalami dampak kekeringan ekstrim di kecamatan Lambandia. |
Ia menyebutkan, dari hasil pemantauan menunjukkan bahwa dari 17.376 hektar sawah di Kolaka Timur sekitar 3000 hektar yang terdampak, dengan sekitar 520 hektar di antaranya dikategorikan sebagai berisiko tinggi atau puso terutama di desa Bou dan Mokupa.
"Sehingga Kami mendorong semua tim untuk merespons setiap permasalahan di lapangan dengan cepat," jelasnya.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa mereka mengadopsi pendekatan gerakan melayani dan membangun masyarakat untuk mencapai tujuan bersama yang lebih baik.
"Tindakan cepat dan responsif ini dilakukan sebagai bagian dari strategi Bupati Kolaka Timur yang diusung dengan tagline "Gemas" dan visi untuk mencapai kesejahteraan bersama masyarakat," terangnya.
Sementara dalam sektor peternakan, kata Ridwan, meskipun tidak terjadi dampak ekstrim dari kekeringan, pihak dinas selalu melakukan pemantauan dan antisipasi.
"Kami juga melakukan vaksinasi terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) serta memantau penyakit lainnya pada hewan ternak seperti sapi dan unggas," bebernya.
"Seluruh langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesejahteraan rakyat, terutama dalam menghadapi tantangan alam seperti El Nino," tambahnya.
Bantuan Alsintan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Timur untuk kelompok tani. |
Diketahui, beberapa bulan lalu Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) peralatan yang dioperasikan tanpa atau dengan motor penggerak untuk kegiatan budidaya, pemeliharaan, panen, pasca panen, pengolahan hasil tanaman, peternakan dan kesehatan hewan.
Adapun Alsintan yang disalurkan meliputi alat pengolah tanah, yaitu Traktor roda empat 5 unit, Traktor roda dua 48 unit, Kultivator 10 unit yang diserahkan langsung kepada 89 kelompok tani oleh Plt Bupati Koltim di pelataran workshop Dinas pertanian Desa Woiha kecamatan Tirawuta, pada Kamis, 31/8/2023 lalu.
Diharapkan bahwa bantuan ini akan berdampak positif pada sektor pertanian di Kabupaten Kolaka Timur. Para petani optimis dengan peralatan modern dari dukungan pemerintah, mereka dapat meningkatkan produktivitas dan menghadapi tantangan yang ada dengan lebih baik. (Adv)
Laporan Redaksi