BOGOR - TRANSJURNAL.com - Salah satu oknum Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, disebut sulit untuk dihubungi oleh awak media.
Hal ini menjadi sorotan setelah banyak temuan lapangan yang tidak terjawab, seperti proyek pembangunan sparator taman pada tahun 2022 yang menelan anggaran lebih dari 1,5 miliar rupiah namun sekarang terbengkalai, bahkan sejumlah tanaman kembang telah mati.
Awak media yang telah mengikuti perkembangan tersebut sejak tahun 2022 berusaha untuk mengonfirmasi kegiatan yang dilakukan oleh DPKPP Kabupaten Bogor pada tahun 2023.
Namun, upaya tersebut sulit dilakukan karena Kabid yang berwenang mengelola proyek-proyek tersebut sangat jarang bisa dihubungi. Situasi ini menimbulkan dugaan bahwa ada kongkalikong antara Kabid dengan pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam proyek-proyek tersebut.
Dalam upaya untuk mendapatkan konfirmasi langsung, awak media dari Transjurnal.Com dan tim PJI Demokrasi melakukan kunjungan ke kantor DPKPP Kabupaten Bogor.
Sebuah Pohon yang jadi proyek di Dinas PKPP Bogor nampak sudah lapuk alias mati. (Dok. Indrawan) |
Namun, saat dikonfirmasi melalui telepon, pihak keamanan kantor menyatakan bahwa Kabid sedang tidak ada di tempat. Muncul pertanyaan apakah Kabid memiliki ketidaksukaan atau alergi terhadap media.
Selain sulit dihubungi, pemberitaan tentang kegiatan dan proyek-proyek yang dikelola oleh DPKPP Kabupaten Bogor, baik melalui proses tender maupun penunjukan langsung, juga terkesan tertutup bagi awak media.
Hal ini menimbulkan kecurigaan terhadap transparansi dan akuntabilitas dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh DPKPP Kabupaten Bogor.
Hingga berita ini diturunkan pada Rabu, 20 Desember 2023, belum ada konfirmasi resmi dari oknum Kabid terkait dengan temuan-temuan yang telah disampaikan oleh awak media.
Keberadaan kongkalikong dan sulitnya akses informasi menjadi tantangan yang harus dihadapi untuk mengungkapkan kebenaran di balik pengelolaan proyek-proyek DPKPP Kabupaten Bogor.
Laporan : Tim