BOGOR - TRANSJURNAL.com - Musim hujan menjadi masa yang paling ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak, meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, sementara pengasapan atau fogging dianggap bukan solusi terbaik untuk menghindari potensi penularan DBD.
Menurut, Ridwan, Ketua Dapil I Relawan Prabowo Subianto, menyampaikan bahwa siklus DBD di Sulawesi Tenggara (Sultra) biasanya terjadi dari Desember hingga Mei. Meskipun kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti terus terjadi, periode kali ini ditandai dengan lonjakan drastis dalam kejadian DBD.
Pada Senin, 22 Januari 2024, relawan Prabowo mendampingi pasien DBD di RSUD Cibinong di bawah pimpinan Ketua Dapil 1 Bp. Ridwan Cahyadi S.H.
Ridwan menambahkan bahwa selain mendampingi pasien, relawan Prabowo aktif melakukan upaya antisipasi dan pencegahan di wilayah kelurahan Nanggewer.
Ketua relawan dan anggota juga turut terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan untuk mengantisipasi peningkatan korban di wilayah tersebut. Mereka berkomitmen untuk terus melakukan upaya antisipasi dan pencegahan secara berkelanjutan di lingkungan masyarakat.
Kedepannya, pihak relawan Prabowo akan bersama-sama memberantas jentik nyamuk di daerah rawan. Koordinasi dilakukan dengan Dinas Kesehatan kota/kabupaten untuk memaksimalkan penanganan di lapangan.
Meskipun tingkat kesembuhan mencapai 85 persen, angka kasus DBD terus bertambah. Oleh karena itu, relawan terus melakukan pemantauan agar penanganan dapat dilakukan secara maksimal untuk mengatasi lonjakan kasus DBD di Bogor.
Laporan : Team