Foto Istimewa
BOGOR - TRANSJURNAL.com - Aksi protes masyarakat Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, memuncak ketika ratusan warga menggeruduk kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Infrastruktur Jalan dan Jembatan Wilayah Cigudek pada Jumat, 12 Januari 2024.
Aksi ini dipicu oleh ketidakjelasan kelanjutan pembangunan betonisasi ruas jalan Cigudeg-Kiarasari senilai Rp 3,7 Miliar yang dikerjakan oleh CV Mocha Kreasindo dengan pengawasan PT Nuasa Putra diduga mangkrak.
Ribuan warga menuntut agar pekerjaan betonisasi segera dilanjutkan karena penutupan total akses jalan telah menghambat mobilitas mereka.
Dede Jujun, korlap aksi demo, menyampaikan kekecewaan atas kurangnya progres pembangunan yang sudah berlangsung selama lima tahun. Jujun menyoroti bahwa proyek ini terlihat mangkrak dan tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Pembangunan jalan Cigudeg-Kiarasari dengan anggaran besar dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan pelayanan publik di wilayah Bogor Barat.
Ratusan warga yang turun ke jalan dan mendatangi kantor PUPR serta Dinas UPT Cigudek bertujuan untuk mengingatkan bahwa pembangunan jalan yang dikerjakan oleh CV Mocha Kreasindo harus segera diselesaikan demi kepentingan masyarakat.
Dalam tuntutannya, Jujun bersama warga lainnya meminta Pj Bupati Bogor untuk segera mengambil tindakan tegas, termasuk mencopot kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor, kepala UPT Cigudek, dan kepala PPK yang dianggap bertanggung jawab atas keterlambatan dan kurangnya pengawasan terhadap proyek tersebut.
Laporan : Tim (Indr)
