Kades Tarikolot Kecamatan Citeureup Bogor, Wawan Kurniawan. (Ft. Indr)
BOGOR - TRANSJURNAL.com - Warga Desa Tarikolot mengeluhkan sekaligus kecewa atas mangkraknya pekerjaan betonisasi jalan yang menghubungkan desa Tarikolot dan desa gunung sari kecamatan Citeureup kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
Hal ini disampaikan, salah satu warga desa Tarikolot yang tak bersedia di online kan namanya kepada awak media mengatakan bahwa sangat kecewa terhadap proyek pembangunan jalan yang menghubungkan desa Tarikolot dengan desa Gunungsari karena hingga kini pembangunannya tidak jelas penyelesaiannya alias mangkrak
"Sampai sekarang kontraktor masih menyisakan pekerjaan sepanjang 350 meter yang belum dikerjakan. Pekerjaan seperti dibiarkan terbengkalai, padahal jalan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya warga sekitar karena merupakan akses menuju lokasi tempat aktifitas kami," ungkap warga.
Dari pantauan awak media, proyek tersebut bersumber dari Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Bogor.
Dengan jumlah anggaran pembangunan jalan usaha tani itu mencapai Rp. 1.338.748.600,00. yang dikerjakan secara Penyedia oleh PT. Beta Lestari Prima Konsultan Pengawas PT. Dimensi Ronakon.
“Kami sangat kecewa dengan realisasi pekerjaan proyek jalan usaha tani ini. Belum ada tanda-tanda untuk diselesaikan hingga tuntas,” keluh salah satu warga Balekambang kepada wartawan, Selasa (17/01/2024).
Sementara warga lainnya menuturkan, proyek jalan tersebut seharusnya dipantau oleh pemerintahan setempat dan turut diperhatikan oleh pihak terkait. Karena bagaimanapun, mereka turut mengetahui prosesnya.
Kepala Desa Tarikolot Wawan Kurniawan yang ditemui diruang kerjanya menuturkan bahwa pihaknya juga telah kecewa atas pekerjaan proyek betonisasi yang diharapkan warga sebagai jalan penghubung antar desa mengalami keterlambatan.
"Kami sangat kecewa dengan realisasi pengerjaan proyek jalan Tarikolot-Gunungsari ini belum ada tanda-tanda mau lanjut sedangkan pengerjaan baru 30 % yang masih kekurangan material," kata Wawan Kepala Desa Tarikolot kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor Provinsi Jabar.
Ia menambahkan bahwa proyek jalan tersebut seharusnya dipantau oleh pemerintahan Kabupaten Bogor terutama DPUPR , paling tidak turut mengawal kalau masyarakat hanya penerima manfaat.
"Masyarakat hanya berharap pengerjaannya selesai dan semua tunggakan selesai sesuai aturan dan bisa menikmati hasilnya," pungkasnya.
Laporan : Indrawan