Kegiatan Gerdal OPT di Lambandia
KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur, dipelopori oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Ridwan, S.Pi., M.Si, bersama Kepala Bidang Tanaman Pangan, Sudirman, STP, memobilisasi sumber daya dan kerjasama lintas sektor dalam Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (GERDAL OPT).
Gerakan ini diinisiasi Kadistanak Koltim sebagai langkah konkrit dalam mengatasi permasalahan serius yang diakibatkan oleh serangan hama tikus terhadap produksi tanaman padi.
Untuk itu, pihak Distanak Koltim melaksanakan kegiatan Gerdal OPT di Gapoktan Desa Lowa, Kecamatan Lambandia, pada Rabu, 6 Maret 2024, berdasarkan adanya laporan peningkatan serangan tikus yang disampaikan oleh petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Menurut Kadistanak, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Sudirman, mengatakan bahwa, hama tikus, dengan potensi reproduksi yang signifikan, terus menjadi tantangan utama dalam usaha meningkatkan produksi padi.
"Keberadaannya tidak hanya mengancam keberlangsungan produksi tetapi juga potensi kerugian ekonomi bagi para petani," kata Sudirman kepada transjurnal.com baru-baru ini.
Sudirman bilang, dalam menghadapi masalah ini, GERDAL OPT dirancang untuk memperkenalkan metode pengendalian hama yang tidak hanya efektif namun juga ramah lingkungan pada lahan pertanian seluas 25 hektare.
"Jadi, inovasi ini dalam strategi pengendalian meliputi penggunaan Tiram dan Blower emposan gas elpiji dengan bahan belerang, mengoptimalkan teknik pengemposan, penggembongan, pengumpanan, gropyokan, dan penembakan," terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa kegiatan ini didukung dengan implementasi sistem pemantauan untuk deteksi dini aktivitas tikus, memungkinkan tindakan pengendalian yang lebih cepat dan tepat.
"Langkah ini diharapkan dapat mengeliminasi kerugian akibat serangan tikus saat ini dan mencegah kerugian lebih lanjut di masa yang akan datang," ucapnya.
Ia berharap, dukungan dan arahan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta petugas POPT menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan Gerdal, dengan memfasilitasi petani untuk mengadopsi praktik pengendalian terbaik, sebab kegiatan ini sebagai awal permulaan dan akan berlanjut di semua wilayah persawahan yang ada di Kolaka Timur.
"Suksesnya GERDAL OPT sangat bergantung pada kerjasama erat antara petani, pemerintah desa, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan lembaga kemasyarakatan. Sinergi dan koordinasi yang solid antara berbagai pihak diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani di Kecamatan Lambandia tetapi juga memastikan kestabilan produksi padi di Kabupaten Kolaka Timur dari ancaman hama tikus," tutupnya.
Laporan Redaksi