KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abd Azis SH MH, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penanggulangan penyakit polio yang kini mengancam seluruh wilayah Indonesia.
SE tersebut bernomor 100.3.4.2/2783 Tahun 2024, berjudul "Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Dalam Rangka Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Kabupaten Koltim," dan ditandatangani secara elektronik pada 4 Juli kemarin.
Dalam SE tersebut dijelaskan bahwa polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak. Virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian, sehingga pencegahan melalui imunisasi sangat penting.
Berdasarkan penilaian risiko dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia dikategorikan sebagai wilayah berisiko tinggi penularan polio. Sebanyak 32 (84%) provinsi dan 399 (78%) kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori ini.
Kejadian Luar Biasa (KLB) polio tipe 2 telah dilaporkan sejak akhir 2022 dan masih berlanjut di provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. KLB ini belum dicabut karena kasus baru terus dilaporkan.
Selain itu, kasus polio tipe 1 juga dilaporkan di Provinsi Papua Tengah. Oleh karena itu, diperlukan upaya respon imunisasi yang masif dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutus transmisi virus polio, baik tipe 2 maupun tipe 1.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Daerah Koltim perlu melakukan percepatan peningkatan cakupan imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dan Oral Polio Vaccine (OPV) untuk memutus transmisi virus polio dan meningkatkan imunitas, sehingga dapat mendukung upaya Indonesia Bebas Polio. (Dsk)
Laporan Redaksi
