Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kolaka Timur, Ridwan, S.Pi., M.Si. (Ft, Tj) |
KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dengan Program Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat (Gemas) yang diinisiasi oleh Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, SH., MH., melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) meluncurkan program Listrik Masuk Sawah (LMS).
Program ini merupakan bentuk respon terhadap kebijakan pemerintah pusat dalam hal program pompanisasi dan irigasi perpompaan.
Kepala Distanak Kabupaten Kolaka Timur, Ridwan, S.Pi., M. Si., mengungkapkan bahwa program Listrik Masuk Sawah (LMS) berawal dari gagasan Bupati Kolaka Timur. Program ini bermanfaat untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini digunakan oleh para petani sawah.
"Ini gagasan beliau (Bupati) untuk mengantisipasi sawah tadah hujan. Dengan menggunakan energi listrik jauh lebih hemat dibandingkan bahan bakar minyak, gas, dan solar," kata Ridwan kepada Media ini dikantornya, Jum'at, 26/7/2024.
Ridwan menjelaskan bahwa perkembangan modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) saat ini memerlukan energi yang efektif dan efisien, sehingga program Listrik Masuk Sawah sangat diperlukan.
"Contohnya, penggunaan tangki HANDSVEYER sistem cas tidak perlu lagi di-charge di rumah ketika lobet. Dengan listrik ini, kita juga bisa menggunakan pompa alternatif yang harganya relatif terjangkau, seperti pompa celup yang harganya lebih murah," jelasnya.
Manfaat lain dari program LMS ini, menurut Ridwan, adalah petani dapat menggunakan lampu penerangan yang dapat berfungsi sebagai perangkap hama di sawah.
"Ini cara pembasmian hama yang ramah lingkungan, tidak lagi harus menggunakan pestisida," tambahnya.
Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan bahwa uji coba LMS ini diawali di wilayah selatan Kolaka Timur, yaitu di Kecamatan Lambandia dan sekitarnya yang terdiri dari 59 desa. Tiga desa bagian ujung selatan Kolaka Timur ditangani oleh PLN Konawe Selatan, sementara sisanya ditangani oleh PLN Konawe dan Kendari.
"Kita ketahui bahwa persawahan di desa ini adalah tadah hujan, sehingga kebutuhan akan pompa sangat mendesak," sebutnya.
"Sejauh ini, koordinasi kami dengan PLN berjalan lancar dan kami sudah melakukan survei lapangan terhadap 59 titik tersebut. Hasilnya sudah disampaikan ke UP3 Provinsi," tambah Ridwan.
Ridwan menegaskan bahwa Bupati Kolaka Timur sangat serius menangani program LMS ini karena program ini adalah sesuatu yang baru di Kolaka Timur.
"Bahkan, hasil koordinasi kami dengan pihak PLN Konawe menyebutkan bahwa se-Sulawesi Tenggara, Koltim adalah yang pertama merespon program listrik masuk sawah ini," tutupnya.
Laporan Redaksi