 |
| Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-121 Kodim 1412 Kolaka didampingi Sekda, Dandim dan Kapolres Kolaka Timur saat diwawancara sejumlah awak media di Pos Kotik Kelurahan Atula Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur. Senin, 5 Agustus 2024. (Foto Ist) |
KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) mengunjungi posko TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 Kodim 1412 Kolaka di Kantor Kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Senin, 5 Agustus 2024.
Kolonel Inf Purnomosidi (Paban V/Bakti TNI Sterad), Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-121, didampingi Sekda Koltim, Dandim 1412 Kolaka selaku Dan Satgas, dan Kapolres Koltim. Dalam kesempatan itu, Kolonel Inf Purnomosidi mengungkapkan bahwa kegiatan TMMD kali ini mencakup sasaran fisik seperti pelebaran jalan dari 4 hingga 6 meter sepanjang 6 kilometer, pembangunan beberapa jembatan, dan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH).
"Untuk sasaran non-fisik, dilakukan sosialisasi mengenai masalah stunting dan narkoba, bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas dan instansi lainnya untuk mendukung program pemerintah," kata Ketua Tim Wasev saat diwawancara sejumlah awak media.
"Kedatangan kami di sini untuk melihat sejauh mana tingkat pelaksanaan TMMD, karena anggaran fisiknya didukung oleh pemerintah daerah. Sehingga harus dipertanggungjawabkan dan hasilnya betul-betul bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di Kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur ini," lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa, menurut laporan Dan Satgas, hingga hari ke-14 pelaksanaan TMMD, progres pembangunan telah mencapai sekitar 50 persen. "Ini kan berbeda-beda sasaran, ada yang sudah 100 persen ada yang belum, jadi secara umum sekitar 45 persen," jelasnya.
Sekda Kolaka Timur, Muhammad Ikbal Tongasa, S.STP., M.Si., menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah telah mengalokasikan anggaran sebesar 2 miliar rupiah dari BTT untuk mendukung kegiatan TMMD di empat kecamatan, yakni di Kecamatan Lambandia, Poli-polia, Ladongi, dan Loea.
"Harapan kita untuk membuka, membantu pelayanan masyarakat, contohnya jembatan jalan usaha tani yang selama ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan memudahkan hasil panen petani keluar. Ada juga lapangan yang selama ini belum ada jambannya, TMMD ini buat dua titik dan harapan kita bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, utamanya di kecamatan," pungkasnya.
Laporan Redaksi
