KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Ismail Iskandar adalah salah satu pasangan bakal calon yang mendampingi H.Arwin Labatamba pada pemilihan kepala daerah secara serentak tahun 2024. AsLi atau singkatan dari Arwin-Ismail Anak Koltim, Anak Sini ji, Sama ki, Pemimpin Harapan Kolaka Timur merupakan tagline yang melekat pada baliho dan banner mereka.
Arwin dan Ismail memang jauh hari telah sepakat menyatukan niat berjuang bersama untuk membangun Kabupaten Kolaka Timur dari kondisi saat ini. Singkatnya, membangun kampung mereka sendiri.
Sebelum ada restu dari partai pengusung, keduanya memang sudah membulatkan niat dan tekad untuk maju berpasangan.
Hal itu dapat terlihat dari langkah kaki mereka yang selalu terlihat bergandeng tangan, menemui dan melakukan interaktif dengan masyarakat.
Sungguh, suri teladan dari figur pemimpin yang solid. Selalu tetap berdiri tegar dalam ikatan komitmen hati dan rasa demi kampungnya sendiri.
Ismail Iskandar lahir tanggal 26 Juni 1979, di Kecamatan Ladongi. Ayahnya bernama H. Iskandar Hasan, ibunya bernama Hj. Nadira.
Ismail merupakan anak ke-8 dari 9 orang bersaudara. Setelah tamat pendidikan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 1998, Ia menempuh pendidikan ketrampilan kursus komputer di Kota Kendari. Setelah itu, melanjutkan lagi ke jenjang pendidikan kampus Universitas Halu Oleo (UHO) tahun 1999 dengan mengambil studi jurusan ekonomi pembangunan.
Pada tahun 2021, Ismail memutuskan untuk kembali ke Kolaka Timur (dulunya masih wilayah Kabupaten Kolaka), dan memilih membantu kakak kandungnya bernama Husain Iskandar untuk menjual berbagai macam jenis bahan bangunan.
Kurang lebih enam tahun lamanya, Ismail bekerja di toko bangunan milik sang kakak. Ia tercatat sebagai karyawan tetap.
Berbagai pengalaman dagang tentu banyak didapatkan dari sang kakak. Paling utama yaitu bagaimana Ismail bisa tumbuh (mandiri), memiliki atau menjaga modal kepercayaan yang diberikan oleh setiap orang (sesama manusia).
Dengan melihat usianya yang telah matang serta mampu bertanggung jawab, maka kedua orang tua Ismail lantas menjodohkan Ismail dengan sosok wanita cantik bernama Sukmawati.
"Kami dijodohkan oleh orang tua kami. Kebetulan istri saya juga masih ada hubungan keluarga. Tahun 2006 lalu resminya kami menikah,"kata Ismail, di kediamannya.
Enam bulan pasca menikah, Ismail masih bekerja bersama kakaknya. Setelah itu, Ia memutuskan untuk mandiri dengan memulai usaha (jualan) barang elektronik.
Melejit sukses dalam dunia usaha memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Berbekal modal semangat, meskipun tempat usaha masih ngontrak, Ismail tetap berjuang menghidupi dan membahagiakan orang tercinta (keluarga).
Gambaran keberhasilan dari usaha barang elektronik sepertinya masih jauh dari Ismail ketika itu. Putaran hasil dari penjualan begitu lambat dirasakannya. Sehingga, Ismail lalu kemudian memutuskan untuk mencoba dagang peralatan sepeda.
Diusaha (peralatan sepeda), Ia kian banyak mendapat kenalan dari berbagai salesman (penjual berbagai produk). Tak hanya itu, big boss dari sales tersebut juga sampai dikenal Ismail. Baik itu dari Kabupaten Kolaka maupun dari Kota Makassar.
Karena potensi usaha terbilang melambat, Ismail lantas harus berhadapan dengan pilihan, mesti "bertahan" atau "melompat".
Dalam situasi kebimbangan ini, Ismail mendapat hidayah dari Sang Pencipta. Rekan-rekan sales yang menjadi relasinya selama itu, mengajak dan menawarkan Ismail agar mencoba usaha peralatan bangunan. Mereka (salesman) siap memberikan Ismail modal usaha.
"Alhamdulillah...Saya sangat bersyukur karena Allah SWT membukakan kami jalan kemudahan,"ucap Ismail
Perubahan drastis ekonomi dalam kehidupan bahtera rumah tangga pasangan Ismail dan Sukmawati pun mulai terasa, pasca pilihan mereka jatuh pada usaha peralatan bangunan.
Kepercayaan demi kepercayaan dari para bos grosir terus bertumbuh pada diri Ismail. Tak tanggung-tanggung, mereka (big bos) dengan lancar menyuplai berbagai bahan bangunan di toko milik Ismail yang diberi nama Toko Nihla. Toko tersebut terletak di jalan poros Ladongi.
Ditengah perjalanan dalam dunia usaha, Ismail berserta keluarga mendapat ujian dari Yang Maha Kuasa. Rabu, 1 September tahun 2021 sekitar pukul 22.00 WITA (malam), mereka ditimpa musibah. Toko bangunannya terbakar. Sampai-sampai menimbulkan kerugian materil yang cukup berat.
Sebagai seorang hamba, Ismail bersama Istri serta keluarga hanya bisa memasrahkan kepada Sang Pemilik Rejeki atas musibah yang datang menimpa malam itu.
Orang bijak mengatakan, bahwa dibalik masalah yang terjadi selalu saja terkandung hikmah yang mendalam. Seperti halnya, Ismail Iskandar sangat percaya jika musibah itu adalah atas izin Allah SWT dan menyimpan hikmah yang baik bagi ia dan keluarganya.
Walaupun dalam kondisi ditimpa musibah, namun satu nilai dalam diri Ismail masih terjaga dengan baik dan kokoh yakni kepercayaan dari relasi bisnisnya. Toko Nihla kemudian bangkit dan memulai kembali perjalanannya sampai dengan sekarang. Bahkan sayapnya sudah melebar pada jenis usaha lainnya seperti sewa alat berat.
Sosok Ismail Iskandar yang memegang teguh amanah kepercayaan menjadikannya sebagai salah satu figur pengusaha muda di Kabupaten Kolaka Timur yang sangat diperhitungkan.
Apalagi dengan sikap kesederhanaannya, semakin membuat Ismail cukup dikenal kalangan orang banyak. Ia tau cara menghormati dan menghargai orang lain. Ia tau cara menempatkan diri kepada yang lebih muda, begitupun bagi mereka yang lebih tua darinya.
Di tahun 2019 lalu, Ismail mencoba menapaki jejak di dunia politik. Ia mengikuti kontes pemilihan Calon Anggota Legislatif (caleg) tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Perahu yang digunakannya yaitu Partai Golongan Karya (Golkar).
"Niat saya semata-mata hanya untuk memperbaiki infrastruktur di Kabupaten Kolaka Timur, tempat dimana saya dilahirkan. Saat itu saya berhasil meraup suara sebanyak 11 ribu untuk Dapil (Daerah Pemilihan) Kolaka Raya (Kolaka-Kolaka Timur -Kolaka Utara). Kalau untuk Kabupaten Kolaka Timur sendiri, Alhamdulillah bisa memperoleh suara sampai 10 ribu,"beber Ismail
Manusia hanya bisa berikhtiar, dan persoalan hasil sepenuhnya milik Yang Maha Kuasa. Dikontestasi pilcaleg provinsi tersebut, Ismail kalah tipis suara dengan Caleg yang mewakili Kabupaten Kolaka.
Ada terbesit rasa miris di hati Ismail Iskandar ketika melihat kondisi jalan yang kian sangat memperihatinkan. Begitu banyak suara rintihan masyarakat atas kondisi jalan yang dilalui. Terutama dari kalangan para petani maupun para pekebun ketika akan mengeluarkan hasil tanamannya.
Dari itulah kemudian tahun 2024 ini, Ismail Iskandar kembali mencoba kembali melangkah kaki ke dunia politik. Ia berencana mengikuti Pilcaleg tingkat Kabupaten Kolaka Timur.
Niatnya sama seperti dulu yakni bagaimana turut andil membangun Kabupaten Kolaka Timur melalui perbaikan infrastruktur jalan.
Akan tetapi, dengan maju berkancah di Pilcaleg Kabupaten Kolaka Timur dianggap oleh kalangan tokoh baik itu tokoh pemuda, tokoh agama,tokoh masyarakat dari wilayah Kecamatan Ladongi, Kecamatan Lambandia, Kecamatan Aere, Kecamatan Poli-polia, dan Kecamatan Dangia bukanlah pilihan yang tepat untuk figur seorang Ismail.
Penilaian para tokoh itu, cocoknya Ismail Iskandar yang dikenal sebagai orang yang amanah karena mampu menjaga kepercayaan dan sederhana sebagai 02 atau Wakil Bupati Kolaka Timur pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara serentak tahun 2024.
"Merekalah (para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama) yang mendorong saya untuk maju sebagai 02 (posisi Wakil Bupati). Saya berterimakasih karena telah memberikan kepercayaan kepada saya,"ucap Ismail.
"Manakala Allah SWT memberikan amanah kepada H. Arwin Labatamba dan Ismail Iskandar (AsLi) untuk memimpin daerah kita ini, maka kami akan membangun infrastruktur jalan dan yang lainnya. Bagaimana kami memberdayakan anak-anak daerah sebab banyak anak-anak daerah Kolaka Timur yang memiliki potensi atau kemampuan yang tak kalah dengan daerah lain. Anak Koltim pasti bisa memimpin kampungnya sendiri. Pasti bisa berdiri diatas kaki sendiri,"tegasnya.
Laporan Redaksi