H. Arwin Labatamba, SE., M.AP bersama Abdul Azis, SH., MH, saat menghadiri pemakaman tokoh masyarakat Ladongi yang meninggal dunia, Selasa 3/9/24. (Ft Ist) |
KOLTIM - TRANSJURNAL.com -Tiga periode di kursi parlemen Kabupaten Teluk Wandoma, tak hanya memahamkan secara mendalam akan tata kelola pemerintahan maupun tata kelola anggaran sebuah daerah, namun ternyata dibalik kepiawaian Calon Bupati Arwin Labatamba itu tersimpan karakter kesederhanaan, saling menghormati atau menghargai, dan ketekunan menjaga hubungannya dengan Sang Pencipta (tekun beribadah) sangat kental dalam diri seorang Arwin.
Yang paling menonjol lagi dari pria kelahiran Rate-rate tersebut yakni,sejuk dalam berpolitik.
Perbedaan pendapat atas pandangan politik bukanlah hal yang tabu bagi sang politisi sejati ini. Bahkan telah menjadi bagian dari sekelumit catatan album perjalanan hidup Arwin Labatamba dalam meniti karir dan mengukir prestasi di negeri orang.
Bagi Arwin Labatamba, perbedaan adalah bagian dari seni kehidupan itu sendiri. Dunia bakal terasa sepi tanpa adanya perbedaan. Hanya saja, perbedaan yang terjadi jangan dibiarkan berlarut sebab akan sangat merusak kalbu (hati), merugikan diri sendiri.
Membuka diri, saling menerima kekurangan adalah kunci menghapus perbedaan.
Kedewasaan Arwin Labatamba dalam berpolitik dan berhubungan sosial dapat terlihat dari hubungan baik yang dibangunnya dengan Bupati dan Ketua DPRD Teluk Wendamo. Sebuah hubungan persahabatan yang murni sampai mengantarkan mereka pada posisi atau kedudukan dalam struktur legislatif maupun eksekutif.
Arwin Labatamba bukanlah seperti pepatah "kacang lupa akan kulitnya". Persahabatan yang dibangun bersama rekannya benar-benar dari hati, sehingga kemudian menjadikan persahabatan mereka bertahan tanpa batas.
Bahkan, meskipun Arwin Labatamba balik ke tanah kelahirannya (Rate-rate), Bupati dan Ketua DPRD, serta Sekda Teluk Wandoma datang dan hadir di Kolaka Timur hanya demi untuk memberikan ucapan selamat kepada sahabatnya yang sedang berulang tahun belum lama ini.
Sosok Arwin Labatamba memang pribadi yang ikhlas dalam berteman atau bersahabat. Rendah hati, selalu membuka diri, dan mau menjadi pendengar terbaik bagi siapa saja yang bercakap-cakap dengannya.
Kedewasaan lain dari sang politisi sejati Arwin Labatamba juga dapat dilihat dari sikapnya saat menghadiri acara pemakaman salah satu tokoh masyarakat yang meninggal dunia di Kecamatan Ladongi, pada Selasa (3/9/2024).
Dalam momen penuh duka ini, Arwin Labatamba tak hanya hadir sebagai wujud empati kepada keluarga yang berduka, tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk menjaga hubungan baik dengan semua pihak, mulai dengan calon rivalnya di Pilkada 2024 maupun kalangan masyarakat yang berseberangan politik dengannya ataupun pasangannya di Pilkada yaitu H.Ismail Iskandar.
Dalam suasana melayat, Arwin tampak akrab berbincang dengan berbagai tokoh masyarakat dan politisi lokal di Kabupaten Kolaka Timur. Perbincangan yang terjadi tanpa sedikitpun menunjukkan perbedaan pandangan yang mencolok.
"Saya percaya bahwa hubungan antar sesama harus dijaga dengan baik, tidak peduli perbedaan pandangan politik. Kita semua satu tujuan, yaitu membangun Kolaka Timur yang lebih baik," ujarnya.
Momen yang paling mencuri perhatian adalah ketika Arwin, yang dikenal dengan akronim #AsLi# (Arwin-Mail), terlihat bergandengan tangan dengan Bupati Kolaka Timur Abdul Azis, yang juga merupakan calon Bupati dan petahana dalam Pilkada mendatang.
Keduanya berjalan bersama-sama, mengiringi almarhum Pattiroy Ramli menuju peristirahatan terakhirnya. Sebuah pemandangan keakraban yang jarang terlihat di pentas panggung perpolitikan.
Menurut beberapa sumber yang hadir, suasana pertemuan ini berlangsung hangat dan penuh keakraban.
Arwin Labatamba bahkan menyempatkan diri untuk berbincang dengan warga yang hadir, mendengarkan aspirasi serta keluhan yang disampaikan oleh masyarakat setempat. Begitulah karakter kesederhanaan dan kerendahan hati yang melekat dalam diri Arwin.
Pertemuan di Ladongi ini menjadi bukti bahwa persaingan politik tidak harus mengorbankan hubungan personal dan rasa kemanusiaan.
Sikap dari Arwin Labatamba yang terbuka kepada siapa saja (terlepas dari perbedaan politik) mendatangkan reaksi positif dari berbagai kalangan masyarakat luas.
"Ini adalah contoh bahwa Pilkada bukan sekadar ajang persaingan, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk memperkuat persaudaraan. Inilah bukti leadership yang dimiliki seorang calon Pemimpin Kolaka Timur dari Arwin Labatamba," ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.
Dengan sikap yang ditunjukkan Arwin, banyak pihak berharap bahwa Pilkada Kolaka Timur akan berlangsung dalam suasana damai dan penuh kekeluargaan, sebagaimana yang diharapkan oleh semua pihak.
Laporan Redaksi