Ilustrasi (foto net)
KOLTIM - TRANSJURNAL. com - Hingga kini gaji atau yang menjadi hak bagi para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bidang Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur tak kunjung jelas nasibnya.
Belum ada kepastian yang didapatkan mengenai waktu eksekusi dari pembayaran gaji mereka. Semua masih terkatung-katung.
Tentunya, hal itu sangat merugikan sekaligus membebani bagi para tenaga P3K ditengah banyaknya kebutuhan dalam rumah tangga dan juga tingginya daya beli saat ini.
Seperti yang dialami oleh salah seorang tenaga P3K Dinas Kesehatan Koltim dan sebut saja namanya Bunga. Sudah tiga bulan ini, Ia sama sekali belum menerima gaji. Terhitung, sejak Agustus hingga bulan Oktober 2024.
"Sejak terangkat menjadi PPPK pada November 2023 lalu, saya menerima gaji secara teratur dan cukup menopang kehidupan kami sehari-hari. Namun, dalam tiga bulan terakhir ini sejak Agustus hingga Oktober 2024 saya belum menerima gaji sama sekali," keluh Bunga
Bunga sering menanyakan kepada rekan-rekannya perihal kapan waktu bisa menerima gaji. Namun, tak satupun dari mereka juga mengetahui secara pasti. Tampaknya, tanda-tanda "Hilal" belum kelihatan.
Belum kunjung tibanya bulan gajian, sangat terasa bagi sendi kehidupan rumah tangga Bunga. Apalagi, saat ini ia sendiri dalam kondisi sakit-sakitan, membutuhkan pengobatan serta pemeriksaan (chek up) secara berkala.
Pendapatan sang suami selama ini tak dapat menjadi landasan guna menopang kematangan ekonomi keluarga Bunga. Selain biaya anaknya dan keperluan dapur, gaji itu pula habis dipergunakan untuk membiayai pengobatan.
Tekanan atau beban ekonomi yang dihadapi membuatnya semakin terpuruk. Sampai-sampai Bunga harus berhutang kepada keluarga.
Semua itu demi menutupi kebutuhan dapur dan terpenting juga adalah untuk biaya perawatan atas penyakitnya secara intensif, meskipun harus keluar-masuk rumah sakit.
“Saya mengalami masa yang sulit, dan kesehatan saya semakin menurun karena banyak pikiran. Saya berharap ada solusi untuk segera menerima hak saya sebagai PPPK agar kondisi ini dapat membaik,” pinta Bunga.
Ia pula sangat berharap agar keterlambatan pembayaran gaji ini bisa mendapatkan perhatian yang serius dari pihak terkait. Sebab, gaji yang dinantikannya tersebut sangat berguna bagi dirinya dan juga keluarganya.
"Kebutuhan hidup serta biaya perawatan semakin memberatkan tanpa adanya gaji. Supaya saya juga bisa membayar hutang kepada keluarga," katanya.
Laporan Redaksi