Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara nomor urut 3 Nur Rahman-Jumarding bersama rakyat (NR-Juara). (Ft, Ist)
KOLUT - TRANSJURNAL.com - Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara 2024 nomor urut 3 Nur Rahman-Jumarding bersama rakyat (NR-Juara) disambut gembira oleh ratusan masyarakat desa Sapoiha, Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Minggu (20/10/2024).
Sambuatan tersebut dengan teriakan "Lanjutkan 2 periode" dimana diketahui calon Bupati Kolaka Utara 2024 Nur Rahman Umar merupakan Petahana yang sebelumnya sudah memimpin Kolaka Utara menjadi Bupati Kolaka Utara periode 2017-2022 yang lalu.
Sehingga Masyarakat setempat berharap H. Nur Rahman yang berpasangan dengan H. Jumarding bisa kembali melanjutkan dua periode memimpin Kolaka Utara agar pembangunannya yang sudah dikerjakan di periode sebelumnya bisa berlanjut di periode keduanya.
Salah satu program unggulan Nur Rahman yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kolaka Utara, Khususnya para petani. Yaitu program revitalisasi kakao, yang mana sebelumnya harga kakao hanya bertengger diatas dua sampai tiga puluhan ribu saja. Namun kini harga kakao di Kolaka Utara sudah tembus di harga seratusan ribu perkilonya.
Kenaikkan harga kakao hari ini yang melambung tinggi, sangat berdampak besar manfaatnya yang dirasakan bagi masyarakat Kolaka Utara yang ikut melaksanakan program revitalisasi kakao yang di cetus oleh H. Nur Rahman di periode sebelumnya.
"Maka dari itu, saya bersama H. Jumarding berkomitmen jika kami terpilih nanti menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara periode 2025-2030, saya akan melanjutkan program penguatan ekonomi kerakyatan yakni program revitalisasi kakao," ucap H. Nur Rahman saat menyampaikan sambutannya dalam acara MARI AKRAB BERSAMA KITA LANJUTKAN yang di gagas anak muda milenial Kolaka Utara yang bertempat di Desa Sapoiha.
Lebih lanjut H. Nur Rahman menjelaskan, Kolaka Utara dahulunya dikenal dengan istilah daerah dolar dengan kakaonya. Namun dengan berjalannya waktu dan usia kakao yang sudah tidak produktif lagi, sehingga terjadi penurunan produksi.
Sehingga untuk mengembalikan kejayaan kakao kembali dan meningkatkan ekonomi masyarakat Kolaka Utara dibidang pertanian atau petani kakao dan dinilai perlunya perubahan, maka H. Nur Rahman membuat program yang namanya program revitalisasi kakao, dengan harapan masyarakat Kolaka Utara dapat sejahtera dan dapat terpenuhi segala kebutuhannya sehari-hari.
"Itulah bentuk keseriusan saya, serta keberpihakan saya terhadap masyarakat Kolaka Utara. meskipun bukan berarti sektor-sektor lainnya saya tidak sentuh atau tidak bangun seperti infrastruktur atau lainnya, tetapi memang saya lebih utamakan program ekonomi masyarakat karena itu yang paling di butuhkan oleh mayoritas masyarakat Kolaka Utara," jelasnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Calon Wakil Bupati Kolaka Utara 2024 H. Jumarding dalam sambutannya mengungkapkan, kehadirannya mendampingi H. Nur Rahman sebagai Wakil Bupati, tentu akan membantu H. Nur Rahman melanjutkan apa yang sudah dibangun H. Nur Rahman di periode sebelumnya, serta membangun apa yang sudah mereka komitmenkan bersama untuk kesejahteraan masyarakat Kolaka Utara.
H. Jumarding juga berkomitmen ketersediaan pupuk di Kolaka Utara jika dirinya dan H. Nur Rahman terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara nantinya. Sebab menurutnya masyarakat Kolaka Utara tidak boleh lagi kesulitan mendapatkan pupuk, baik subsidi maupun yang non subsidi.
"Kesulitan masyarakat Kolaka Utara hari ini mendapatkan pupuk bersubsidi, itu karena persolan regulasi, sebab yang bisa mendapatkan pupuk subsidi hanya yang sudah terdaftar namanya di pusat atau mereka yang sudah tergabung dalam kelompok tani, nah sementara yang tidak terdaftar namanya itu tidak bisa mendapatkan pupuk subsidi," jelasnya.
Namun H. Jumarding berjanji, jika dirinya dan H. Nur Rahman dirahmati menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara 2024 mendatang. Bagi petani tambak, cengkeh dan petani yang tidak mendapatkan pupuk subsidi, maka nantinya, tidak akan ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan pupuk, baik bersubsidi maupun non subsidi.
"Untuk petani yang tidak mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah pusat, seperti petani tambak dan cengkeh, maka kita akan anggarkan melalui APBD yang tentunya itu melalui program yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah, yang pada intinya kita tidak ingin lagi masyarakat mengeluhkan persoalan pupuk, tetapi pemerintah harus menyediakan ketersedian pupuk buat para petani," tutup H. Jumarding.
Laporan Redaksi