Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Proyek Misterius di Disdik Bogor: Diduga Titipan Pejabat, Tanpa Papan Nama dan Sarat Jual Beli?

Monday, 23 December 2024 | December 23, 2024 WIB Last Updated 2024-12-24T03:17:56Z


BOGOR - TRANSJURNAL com -
CV Bintang Samudra diduga memiliki kedekatan dengan pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor. Perusahaan ini mendapatkan proyek penunjukan langsung di Kecamatan Gunung Sindur, mencakup lima titik pekerjaan di beberapa sekolah dasar, seperti SDN Gunung Sindur 03, SDN Cempaka di Desa Pabuaran, dan SDN Kenari. Proyek yang dikerjakan meliputi pemagaran dan pembangunan lapangan.


Namun, proyek pembangunan lapangan tersebut menuai sorotan warga dan LSM karena tidak dilengkapi papan nama proyek atau informasi pagu anggaran. Hal ini memicu dugaan ketidakterbukaan informasi.


Salah satu warga, berinisial WM, mengungkapkan kebingungannya terkait ketidakjelasan informasi proyek tersebut. “Kami heran, Mas. Kok cuma pemagaran yang ada papan namanya, sedangkan bangunan lapangan tidak ada papan nama proyeknya,” ujar WM. Ia juga menyoroti ketidakjelasan alamat CV Bintang Samudra, yang terkesan ditutup-tutupi.


Ketika dimintai konfirmasi, Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Bambang, tidak berada di kantor. Seorang satpam menyatakan bahwa Bambang sedang rapat, sementara Warman, Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpas), juga tidak masuk kantor.


Tim wartawan kemudian menemui Warman di Pengadilan Negeri Bogor. Saat ditanya mengenai jumlah proyek dan kebijakan penunjukan langsung untuk CV Bintang Samudra, Warman meminta untuk menanyakan langsung kepada Kasi Sarpas, Yanto. Namun, Yanto juga enggan memberikan penjelasan lebih lanjut dan hanya menyarankan untuk datang ke kantor.


Dugaan Praktik Jual Beli Proyek

Ketua LSM, HS, turut menyoroti dugaan praktik jual beli proyek di lingkungan Disdik Kabupaten Bogor. Ia mengaku mendapatkan informasi mengenai oknum-oknum yang mengaku sebagai wartawan meminta proyek untuk dibagi.


“Saya memang mendapat masukan tentang oknum wartawan yang meminta proyek. Bahkan, ada yang menghubungi saya dan menawarkan proyek untuk dibagi empat,” kata HS.


HS menegaskan bahwa praktik seperti ini tidak bisa dibiarkan. “Banyak pengusaha dari luar Kabupaten Bogor yang mendapatkan proyek, sementara pengusaha lokal hanya menjadi penonton,” ujarnya.


Laporan : Indrawan 

×
Berita Terbaru Update