Foto Istimewa
KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Warga Kelurahan Simbalai, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur, menyampaikan keluhan atas lambatnya penyelesaian proyek pembangunan jembatan di wilayah mereka. Proyek tersebut menyebabkan jembatan tak bisa dilalui kendaraan roda empat, sehingga aktivitas ekonomi warga terganggu selama hampir satu bulan.
Muhamad Kinong, ST, salah satu warga, menyampaikan protes keras kepada pihak kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Ia menyoroti penutupan jalan alternatif akibat timbunan rabat jembatan yang menyulitkan masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka.
“Kami mohon agar kontraktor segera membenahi pekerjaan ini apabila sudah memenuhi syarat teknis dan administrasi. Jika kondisi ini berlangsung lama, kami akan membuka kembali jalan yang biasa dilalui dengan membongkar timbunan rabat jembatan agar kendaraan roda empat bisa melintas,” tegas Kinong, Sabtu (18/1/2025).
Kinong juga meminta pihak-pihak terkait untuk segera menyampaikan keluhan tersebut kepada kontraktor, mengingat kerugian ekonomi warga terus meningkat.
Menanggapi keluhan itu, pihak pelaksana proyek menjelaskan bahwa jembatan belum bisa digunakan karena beton masih dalam proses pengeringan dan proyek belum resmi diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kolaka Timur.
“Jembatan memang belum bisa dilalui roda empat karena proses pengerjaan masih berjalan. Selain itu, serah terima proyek dengan pihak PU, konsultan, dan direksi juga belum dilakukan. Kami berharap masyarakat dapat bersabar hingga semua proses selesai,” jelas perwakilan kontraktor.
Ia menambahkan bahwa secara administrasi, serah terima proyek sebenarnya telah rampung, namun koordinasi teknis masih diperlukan untuk memastikan keamanan jembatan.
Pihak kontraktor juga menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan proyek sesuai standar teknis dan memberikan hasil terbaik bagi masyarakat setempat.
Laporan Redaksi
