Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan saat menghadiri kegiatan High-Level Executive Roundtable. (Ft, Ist) |
JAKARTA - TRANSJURNAL.com - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menghadiri kegiatan High-Level Executive Roundtable yang digelar oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) pada Rabu (15/01).
Dalam diskusi tersebut, Wamen Ossy menyampaikan berbagai pandangan strategis terkait kebijakan ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan baru.
Wamen Ossy mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto, sebagai presiden terpilih, memiliki visi untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada negara-negara besar, terutama dalam sektor pangan dan energi.
“Presiden Prabowo Subianto, sebagai presiden terpilih yang baru, telah menyebutkan bagaimana ia juga berupaya untuk mengurangi ketergantungan, salah satunya pada sektor pangan dan energi. Sektor ini menjadi prioritas agenda pemerintah untuk lima tahun ke depan,” ujar Wamen Ossy dalam diskusi tersebut.
Ia juga menyatakan pentingnya memperkuat kerja sama regional, khususnya di kawasan Asia, guna menghadapi tantangan global. Menurut Wamen Ossy, langkah ini menjadi momentum bagi Asia untuk memaksimalkan potensinya melalui multilateralisme.
“Saya pikir Asia juga harus memperkuat kemitraan dan kerja sama regionalnya. Dengan keunggulan Jepang, misalnya, dalam inovasi teknologi, negara-negara Asia, termasuk Indonesia, perlu lebih merangkul multilateralisme untuk memperkuat arsitektur global dan regional, khususnya ASEAN,” jelasnya.
Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah pemimpin dan pakar ekonomi dari berbagai negara di kawasan Asia dan sekitarnya, yang membahas langkah strategis untuk menghadapi tantangan ekonomi global di era pemerintahan baru.
Sumber : BPN
Publisher : Redaksi