KONUT - TRANSJURNAL.com - Kepala SD Negeri 4 Sawa, Ahmad Saleh, S.Pd, mengungkapkan rasa syukur atas terpilihnya sekolah yang ia pimpin sebagai salah satu Sekolah Penggerak di Kabupaten Konawe Utara.
Ahmad menjelaskan bahwa proses seleksi Sekolah Penggerak terdiri dari tiga tahapan, yaitu seleksi administrasi, praktik, dan wawancara. Awalnya, ia mendaftar untuk dua kategori sekaligus, yakni sebagai Pengajar Praktik dan Sekolah Penggerak. Namun, karena peraturan yang mengharuskan peserta memilih salah satu, ia akhirnya memfokuskan diri pada Sekolah Penggerak.
"Ketika wawancara Sekolah Penggerak, saya benar-benar fokus karena memang sejak awal itulah yang saya harapkan. Alhamdulillah, setelah melewati tiga prosedur, sekolah kami akhirnya ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak," ujar Ahmad kepada media ini di Kantornya. Senin, 03/02/2025.
Program Sekolah Penggerak ini mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan daerah. Dalam pelaksanaannya, peserta mengikuti berbagai pelatihan dan lokakarya yang diselenggarakan setiap bulan di Kabupaten Kolaka, bersama sekolah-sekolah penggerak lain dari Kolaka Timur, Konawe Utara, dan Kolaka.
Di Konawe Utara sendiri, hanya tiga sekolah yang berhasil lolos sebagai Sekolah Penggerak, yaitu SDN 10 Wiwirano, SDN 4 Sawa, dan SMPN 1 Sawa. Ahmad berharap keikutsertaan SDN 4 Sawa dalam program ini dapat membawa perubahan positif, khususnya dalam peningkatan kualitas pendidikan.
"Sejak awal saya memimpin di tahun 2021, sekolah ini belum terakreditasi dan jumlah guru masih terbatas. Secara bertahap, kami terus berupaya meningkatkan kualitasnya. Alhamdulillah, pada 2022 sekolah ini telah terakreditasi C, dan saya pun mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Sekolah Berprestasi dari pemerintah daerah. Tahun ini, target kami adalah meningkatkan akreditasi sekolah ke tingkat yang lebih baik," pungkasnya.
Laporan Redaksi
