![]() |
Eks Bupati Bogor, Ade Yasin. (Ft.ist) |
BOGOR - TRANSJURNAL.com - Mantan Bupati Bogor, Ade Yasin, kembali menjadi sorotan publik terkait perizinan wisata Hibies Fantasy di kawasan Puncak, Bogor. Wisata yang kini telah dibongkar itu diduga menjadi penyebab utama bencana banjir bandang yang melanda Bogor, Bekasi, dan Jakarta pada Sabtu (8/3/2025).
Diketahui, objek wisata tersebut dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jaswita dan memiliki sejumlah pelanggaran dalam perizinannya. Berdasarkan temuan, izin yang diberikan hanya untuk lahan seluas 4.800 meter persegi, namun pada kenyataannya, pembangunan meluas hingga 15.000 meter persegi. Hal ini dianggap menyalahi aturan tata ruang yang berlaku.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti alih fungsi lahan di kawasan Puncak yang seharusnya diperuntukkan bagi penghijauan dan perkebunan teh, tetapi justru berubah menjadi kawasan wisata. Menurutnya, perubahan struktur lahan ini menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan yang berujung pada bencana banjir bandang.
Saat ditanya mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pemberian izin wisata tersebut, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa izin pengelolaan lahan diberikan langsung oleh mantan Bupati Bogor, Ade Yasin. Fakta ini semakin menguatkan dugaan bahwa kebijakan perizinan yang dikeluarkan pada masa kepemimpinannya berkontribusi terhadap perubahan lingkungan yang berdampak buruk bagi wilayah sekitarnya.
Ade Yasin sendiri sebelumnya pernah menuai kontroversi terkait banjir di Kabupaten Bogor. Ia pernah membuat pernyataan bahwa Bogor sering disalahkan sebagai penyebab banjir di wilayah hilir, seperti Jakarta. Kini, dengan terbongkarnya kasus perizinan Hibies Fantasy, namanya kembali menjadi perbincangan dan menuai kritik dari berbagai pihak.
Kasus ini masih terus berkembang, dan berbagai pihak mendesak adanya investigasi lebih lanjut untuk mengungkap pelanggaran tata ruang serta dampaknya terhadap bencana yang terjadi.
Laporan : Indrawan