KOLUT - TRANSJURNAL.com - Maraknya aktivitas ilegal mining di Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara, mendapat sorotan tajam dari Garda Muda Anoa Sulawesi Tenggara (GMA Sultra).
Organisasi ini mempertanyakan kinerja Kapolres Kolaka Utara dalam menangani tambang ilegal yang diduga masih beroperasi meski telah mendapatkan perhatian dari Mabes Polri.
Direktur Eksekutif GMA Sultra, Muhammad Ikbal Laribae, mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, tim Mabes Polri telah memasang garis polisi (police line) di sejumlah lokasi di Batu Putih. Beberapa alat berat yang diduga digunakan untuk aktivitas ilegal mining juga telah diamankan.
"Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat, sejauh mana Kapolres Kolaka Utara bertindak dalam memberantas mafia pertambangan ilegal," ujar Ikbal Laribae.
Selain itu, Ketua Cabang PMII Kota Kendari ini juga mendesak Kapolda Sulawesi Tenggara untuk mencopot Kapolres Kolaka Utara. Menurutnya, Kapolres tidak serius dalam menindak aktivitas pertambangan ilegal di wilayah hukumnya.
"Aktivitas pertambangan ilegal di Batu Putih Kolaka diduga kuat mendapat perlindungan dari Kapolres Kolaka Utara," bebernya.
Lebih lanjut, Ikbal mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang dihimpun, beberapa alat berat yang sebelumnya telah dipasangi garis polisi oleh tim Mabes Polri kini diduga telah dibebaskan.
"Ini perlu dipertanyakan, sejauh mana perkembangan penanganan kasus ini?" tutupnya.
Laporan : Izat
