 |
| Indrawan saat sedang menunggu antrian di Kantor DPKPP Kabupaten Bogor. (Ft.Ist) |
BOGOR - TRANSJURNAL.com - Sebuah isu sempat beredar mengenai Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Tengku Mulya, yang dikabarkan marah kepada Indrawan atau yang akrab disapa Nyok. Namun, setelah ditelusuri, kejadian tersebut hanyalah kesalahpahaman akibat miskomunikasi antara Indrawan dan pihak keamanan kantor DPKPP.
Kejadian bermula pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, Rabu, (19/3/2025) ketika Indrawan datang ke kantor DPKPP untuk mengonfirmasi terkait lahan Pancawati yang kini telah beralih fungsi menjadi villa dan resort. Setelah mengisi buku tamu, ia bertanya kepada petugas keamanan mengenai keberadaan Kadis DPKPP. Petugas keamanan menjelaskan bahwa Kadis sedang mengikuti pengajian dan meminta Indrawan untuk menunggu.
Setelah sekitar 30 menit, Indrawan kembali menanyakan hal yang sama. Namun, petugas keamanan wanita memberikan jawaban yang cukup lantang, meminta Indrawan untuk bersabar. Merasa telah menunggu cukup lama, Indrawan kemudian menegur petugas tersebut dengan sopan, menanyakan apakah bisa bertemu langsung dengan Kadis atau sebaiknya ia melanjutkan urusan di dinas lain.
Tak lama berselang, Kadis Tengku Mulya pun datang menemui Indrawan dan Jon Manik, mengajak mereka masuk ke ruangannya. Di dalam pertemuan tersebut, Indrawan dan Jon Manik membahas perihal perubahan fungsi lahan di Pancawati. Kadis DPKPP kemudian memberikan penjelasan secara rinci mengenai proses perizinan hingga berdirinya villa dan resort di wilayah tersebut.
Setelah pertemuan itu, diketahui bahwa tidak ada pertikaian antara Kadis DPKPP dan Indrawan. Isu mengenai kemarahan Kadis ternyata dipicu oleh laporan keliru dari pihak keamanan yang menganggap bahwa Indrawan memarahi mereka. “Sebenarnya tidak ada masalah, hanya miskomunikasi,” jelas Indrawan.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan tidak ada kesalahpahaman lebih lanjut terkait insiden yang terjadi di kantor DPKPP Kabupaten Bogor tersebut.
Laporan Redaksi
