BOGOR - TRANSJURNAL.com - Mahasiswa Aspirasi Rakyat Indonesia (MARI) mendesak Bupati Bogor, Rudy Susmanto, untuk bertindak tegas terhadap dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang melibatkan oknum kepala desa (kades), oknum KKSU, dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) di wilayah Kabupaten Bogor. MARI menyatakan akan terus mengawal ucapan dan tindakan Bupati demi terciptanya transparansi dan pemerintahan yang bersih.
Ketua Umum MARI, Fikri Purnama, menegaskan bahwa pihaknya siap mengawasi secara aktif segala kebijakan dan langkah yang diambil oleh Bupati Bogor. Ia menyampaikan bahwa tindakan yang cepat, tepat, dan akurat dari Bupati akan mendapat apresiasi dari pihaknya. Namun jika hanya sebatas janji, mahasiswa siap melakukan aksi lanjutan.
"Kami tidak butuh janji kosong. Kami ingin tindakan nyata dan transparan dalam menangani kasus dugaan pungli ini. Jangan sampai ada pembiaran terhadap praktik ilegal yang merugikan rakyat," ujar Fikri kepada awak media, Senin (8/4/2025).
Fikri juga menyebut bahwa dugaan pungli yang melibatkan beberapa oknum aparatur desa, KKSU, dan ormas sudah mencoreng wajah birokrasi di Kabupaten Bogor. Ia mendesak agar Bupati tidak ragu mengambil langkah hukum dan administratif terhadap pihak-pihak yang terbukti terlibat.
“Kami akan terus mengawal, jika perlu kami turun ke jalan. Bahkan jika Bupati tidak serius menangani ini, demonstrasi akan kami lanjutkan hingga ke Istana Negara,” tegasnya.
Fikri menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa, untuk ikut mengawasi jalannya pemerintahan demi terciptanya Kabupaten Bogor Istimewa yang bersih dari pungli dan korupsi.
Laporan : Indrawan